Selasa, 07 Juni 2011

7 Indikator Rasa Bahagia

suatu hari aku membaca Note seorang teman, mengenai indikator kebahagian yang mungkin sederhana, tapi aku rasa cukuplah untuk membingkai rasa bahagia itu sendiri.
Ini dia Notenya :

1. Qalbun Syakiirun ( Hati Yang Selalu Bersyukur)
Bukankah dengan selalu bersyukur atas apa yang ada di depan kita adalah awal dari rasa bahagia ?. Karena terkadang apa yang kita anggap baik belum tentu baik buat kita menurut Nya ?. Dan apa yang kita anggap tidak baik, belum tentu tidak baik buat kita menurut Nya ?. Sedangkan Allah jauh lebih tahu tentang kita dari pada diri kita sendiri yang sering sok tahu ?

2. Al Azwaju Sholihal (Pasangan Hidup Yang Sholih)
Mencari pasangan hidup yang sholih adalah keharusan. Karena keluarga ada bagian terkecil/awal dari terciptanya rasa bahagia, setelah diri kita sendiri.
Makanya hati-hatilah mencari pasangan buat yang belum berpasangan, dan teruslah belajar untuk menjadi lebih baik bagi yang sudah berpasangan. Ingat, tidak ada kata terlambat untuk jadi lebih baik di Mata Allah SWT......

3. Al Biatu Sholihah (Lingkungan Yang Baik)
Seperti lagunya Kang Opick -> Tobat Hati, salah satunya bilang, Berkumpulah Dengan Orang Sholeh. Ini bukan berarti kita pilih2 teman. Aku pikir kita boleh berteman dengan semua orang, tapi memilihlah, untuk teman yang bisa kita jadikan panutan. Memang tidak ada manusia yang sempurna, tapi akan menjadi lebih indah bila setiap manusia berusaha untuk menjadi sempurna (sebatas cuman berusaha sih...)

4. Al Auladun Abror (Anak Keturunan Yang Shalih)
Nah ini nih, untuk yg sudah memiliki anak, kita sangatlah mulia diberikan kehormatan oleh Allah SWT untuk dititipin 'manusia lain' yaitu anak2 kita. Yang tentunya walaupun itu keturunan kita tapi (pasti) punya jiwa sendiri, pikiran sendiri. Oleh karena itu kita sebagai orang tua wajib bin kudu buat mendidik mereka jadi pribadi yang takut pada Allah SWT, yg cinta pada sesama. Insyaallah...

5. Al Maalul Halaal (Harta Yang Halal)
Dalam paradigma Islam mengenai harta, bukanlah banyaknya, akan tetapi ke-halal-annya dan kebaikannya (Halal dan Thoyyib). Oleh karenanya kita harus mencari rizki yg halal dan thoyyib agar hidup kita menjadi halal dan thoyyib juga tho ?

6. Tafakul Fiddin (Semangat Membangun Agama)
Belajar lah sampai ke negeri Cina. Begitu kata pepatah. Dalam mempelajari Agama, tuntutlah sepanjang hidupmu. Karena semangat memahami agama akan menghidupkan hati dan hati yang hidup adalah hati yang selalu dipenuhi cahaya Ilahi... Subhanallah..

7. Umur Yang Barokah
Untuk menjadi baik, tidak perlu menunggu menjadi tua. Untuk menjadi baik, tidak dapat ditunda. Karena umur adalah rahasia Allah SWT. Menjadilah baik ASAP (As Soon As Possible).
Seperti saat aku memutuskan untuk memakai jilbab. Saat itu aku berpikir akan memakai jilbab saat umurku 40. Tetapi aku pikir2 apakah sampai aku di umur itu ? Bagaimana jika belum mencapai umur itu aku sudah tidak menjadi penghuni dunia ini ?. Akhirnya aku putuskan memakai jilbab, saat aku mulai memikirnya...hmmm alhamdulilah..
Walaupun ada yg bilang jilbab bukanlah tolok ukur keimanan seseorang, tapi menurutku paling tidak aku sudah 'sedikit' lebih baik dengan menutup yang seharusnya ditutup... :), soal iman itu adalah rahasiaku dengan NYA :)

Senin, 30 Mei 2011

masa lalu & masa depan.

Lihatlah dalam sebuah lingkup masa depan,
di sana ada sesuatu yang tidak ada di masa lalu...
Pada masa depanku, ada banyak buah pengalaman dari masa lalu ku,
pengalaman yang aku jalani dengan bimbingan Tuhan.

Aku selalu berusaha untuk tidak takut pada gelapnya masa lalu,
jika aku tidak pernah melihat gelap, bagaimana aku bisa mensyukuri terang?

Ketika segala sesuatu tampak salah,
dan tidak ada yang mau mengulurkan tangan...
Aku selalu berpegang pada satu hal,
mimpiku harus tetap bertahan dalam harapan.

Tuhan, terima kasih...
karena saat ini aku sudah berjalan dalam pencapaian mimpiku.
Terima kasih atas cahaya yang Kau limpahkan dalam gelapnya masa lalu ku
Sehingga aku semakin mensyukuri cahaya yang Kau berikan

Sekarang, aku bersyukur atas masa lalu yang Kau berikan,
sehingga aku tahu Kau selalu di samping ku untuk menuntun langkahku.
Sekarang, aku memberi harapan besar pada masa depanku,
sesuatu yang tidak aku dapatkan di masa lalu ku.

Sabtu, 28 Mei 2011

Pacarku & rokoknya...


Adalah rokok Marlboro kesukaanya. Rokok dengan kandungan 13MG TAR, 1,0MG NIKOTIN, dia sangat setia dengan rokoknya, entah sejak kapan aku tak tahu dan tak tertarik untuk tahu tentunya. Di kantong celananya dia biasa membawa rokok kesukaanya itu, tentunya dengan sobat karib rokok, yaitu korek kayu. Pernah suatu ketika ekspresi wajahnya nampak ‘sewot’ ketika aku melarangnya untuk menghisap 1 batang rokok, karena perutnya masih kosong saja pikirku. Sejak saat itu aku tak pernah lagi komentar tentang rokoknya, daripada kami harus berdebat gara-gara rokok. Diam saja seolah-olah aku tak merasa risih dengan asapnya yang menggumpal, menempel di bajuku yang membuat bau tak sedap, dan menjadikanku perokok pasif.

Pada dasarnya aku memang terkesan ‘cemburu’ dengan rokoknya. Tak logis memang, aku pacarnya dan Marlboro cuma sekedar rokoknya, tapi bila disimak dia cenderung lebih ‘setia’ dengan rokoknya daripada denganku. Selalu gelisah bila di setiap duduknya tak ditemani rokok dan ketika bangun tidur langsung mencari rokok, apalagi setelah makan, bukan obrolan ringan yang dimulai, tapi menyalakan rokoknya segera mungkin.

Pemikiran kurang dewasa memang, membandingkan aku dengan rokok. Tapi aku merasa tak rela, rokok itu terus menemanimu, dia membuat noda di gigimu yang menurutku mengurangi manisnya senyummu, dia juga membuat tenggorokanmu sakit, hingga kamu sering batuk, dia juga mengalahkan bau parfummu yang menurutku sangat wangi, menjadikan wangimu sangit, dia juga membuatku menjahuimu ketika dia menyemburkan asapnya, dan yang terpenting dia juga memperpendek usiamu, dimana aku ingin hidup 1000 tahun lagi bersamamu.

Lalu, adilkah ini...?! dibandingkan dengan aku yang selalu menjaga, merawat dan melindungi. Tapi sayangnya pacarku lebih 'setia' dengan rokoknya padahal hanya akan membunuhnya pelan-pelan…

hanya dia dan rokoknya yang tahu.

Rabu, 25 Mei 2011


memilikimu..., mungkin hanyalah sebuah mimpi.
tapi,,,
itu adalah salah satu mimpi terbesar dalam hidupku.

Senin, 16 Mei 2011

Terima kasih jika kau mengerti....

Kalau di suatu ketika aku berpenampilan sangat biasa, tak menarik dan kurang gaul, tolong mengertilah semua itu kulakukan karena aku ingin kau menerima aku apa adanya diriku, supaya kamu mencintaiku dengan tulus, dan tak akan berubah sampai kapanpun…

Kalau suatu ketika aku marah padamu karena kamu tidak sms dan mengucapkan selamat tidur padaku, mengertilah aku hanya ingin perhatian darimu, dan tak ingin menghapus hal-hal kecil diantara kita, meskipun kita telah lama bersama…

Kalau suatu ketika aku mengajakmu pergi jalan-jalan, mengertilah aku hanya ingin merasakan sejenak saja berdua bersamamu, meskipun ke tempat yang paling sederhana sekalipun…

Kalau suatu ketika aku marah padamu karena cemburu padamu, mengertilah, aku hanya tak ingin kehilangan dirimu, dan tak rela bila kau dengan wanita lain, dan karena aku sayang kamu….

Kalau suatu ketika aku berandai-andai tentang kehidupan kita jika suatu saat kita menikah, mengertilah itu semua karena aku punya mimpi denganmu, dan aku sangat berharap suatu saat akan menjadi kenyataan, meskipun aku tahu kamu bosan mendengarnya…

Kalau suatu ketika aku terus menerus memandangmu, mengertilah itu ku lakukan karena selalu ada kekhawatiran di benakku jikalau suatu saat kau bukan milikku lagi dan aku tak bisa melihatmu lagi…

Kalau suatu ketika aku bertanya “apa kamu sayang aku?” mengertilah aku hanya ingin memastikan bahwasanya perasaanmu masih sama sepeti dulu, seperti saat pertama kamu menyatakan perasaanmu padaku, dan kamu tidak membohongi perasaanmu….

Kalau suatu ketika aku ber-lebay lebay mengirimkan puisi yang hampir semuanya aku mengutip karya orang lain, mengertilah aku hanya ingin membuat senyuman kecil di wajahmu, senyuman yang termanis yang pernah kulihat…

Kalau suatu ketika aku menelponmu di tengah malam dan mengganggumu sedang asyik bermain game, mengertilah saat itu aku sangat merindukanmu dan tak bisa tidur karena
ingin sekali mendengar suaramu….

Aku pun tahu semua itu membosankan, apa yang kulakukan, apa yang aku katakan semuanya membosankan, sepertinya pernah berhasil menunjukkan rasa sayangku untukmu dengan benar. Tak perlu kamu benci aku, marah-marah, menjauhiku, dan bicara kasar padaku apalagi mempertahankanku hanya karena rasa kasihan saja. Diamku bukan karena aku hanya pasrah dengan keadaan ini, bukan juga karena aku tak perduli dengan apa yang kamu lakukan, aku hanya tak berdaya dengan segala kekuranganku, aku selalu berusaha memperbaikinya, tapi seolah kamu tak sabar menungguku yang ingin berubah manjadi lebih baik, demi kamu, semua demi kamu…. Sungguh aku tak pernah punya semangat sebesar ini sebelum aku bertemu denganmu, sebelum ku jalani hari-hariku bersamamu. aku pun tak pernah yakin apakah aku bisa membuatmu bahagia kini atau kelak, tapi andai kau tahu aku (selalu) belajar merelakanmu jikalau suatu saat kau memilih orang lain yang lebih baik dan menyayangimu lebih dari aku, dan membuatmu lebih bahagia daripada denganku. Ku akui sungguh luar biasa rasa yang Tuhan titipkan padaku untukmu, hingga terkadang tak terpikirkan bagaimana caranya memilikimu, namun selalu terpikirkan bagaimana caranya membuatmu bahagia dengan atau tanpa aku. Semoga kau mengerti, 'AKU MENCINTAIMU'....

Rabu, 10 November 2010

Belajar bersyukur...

Namanya Anto ( entah nama lengkapnya siapa, aku lupa karena terlalu panjang ) umurnya sekitar 9 thn saat ku tulis artikel ini, karena saat ini dia baru duduk di bangku kelas 4 SD, dia anak ke 2 dari 5 bersaudara (kalo tidak salah) yang ku dengar dia masih punya 3 adik dan masih kecil tentunya.
Setiap pulang sekolah dia selalu datang ke warung nasi milik bu gedenya ( tantenya_red ) yang lokasinya samping warung nasi milik mamaku.Dia membantu mencuci piring, mangangkut dagangan yang tak habis ke rumah, bahkan terkadang juga membantu mamaku. Dia anak yang rajin menurutku, melihat dia mengingatkanku pada masa kecilku, dulu waktu masih duduk di Sekolah Dasar, setiap pulang sekolah aku pun selalu membantu mamaku di warung. Aku pikir di jaman sekarang sudah tidak ada anak seperti itu, bahkan aku saja ketika sudah beranjak dewasa seperti saat ini terkadang malas membantu mamaku di warung, tapi semangat Anto sungguh luar biasa bagiku, demi untuk dapat upah jajan dari bu gedenya dia rela membantu di warung, karena mungkin di sekolahnya dia tidak jajan karena tidak mendapat uang jajan dari orang tuanya, padahal melihat anak-anak lain seusianya setiap pulang sekolah ganti baju pasti langsung minta uang dan lari bermain entah kemana bersama teman-teman yang lainnya, tapi tidak buat Anto…
Saat ku tanya dia hanya tersipu malu dan hanya menundukkan kepala dan menjawab dengan suara lirih. Sambil melihat dia mencuci piring dan gelas dengan fasihnya, seakan-akan sudah seringnya dia melakukan pekerjaan itu, melihat jari jemarinya memegang gelas yang tak bisa di raihnya karena masih terlalu pendek jemarinya , melihat tangannya yang masih mungil dan belum terlalu banyak dosa harus terkena sabun colek yang bisa buat tangannya kasar…. Subhanalloh, betapa teririsnya hatiku, melihat kenyataan itu, aku pun terfikir untuk mengambil gambar dirinya, dan dia hanya terdiam saja saat ku bidik kamera Hpku padanya, mungkin karena polosnya sampai dia tak tahu kalau aku sedang memotretnya. Inilah beberapa potret-potret Anto yang begitu mengiris hati...





Belum lagi melihat sepeda mungilnya, lusuh, dekil, karatan, ban yang sudah halus dan cenderung kempes… Aku pun tak kuasa mencoba sepeda itu, dan… hoho…. Aku gembira, sambil tertawa-tertawa sendiri aku terus mengayuh sepeda itu dengan riang rasanya, karena mungkin amat sederhananya itu, meskipun dipakai pun sudah tak nyaman. Inilah gambar sepeda Anto yang menurutku tak layak pakai, namun mungkin suatu kegembiraan tersendiri baginya jika mengayuh sepeda itu, dan tak lupa aku pun ikut narsis dengan sepeda itu,,,jiaaaaaaa, agak malu juga pasang foto ini, karena Cuma pake kaos oblong dan celana pendek ajah, tapi tetep cantik khan…hahay…. ^_^V





Namun di balik semua itu, dalam hati aku langsung berharap dan menginginkan suatu saat bisa menjadi orang kaya yang dermawan, supaya bisa memberikan sesuatu yang bisa membuat dia atau anto-anto lainnya tersenyum, memberikan sedekah yang dirasa cukup. Supaya anto-anto lain di luar sana dapat merasakan masa kecil yang indah, yang seharusnya menjadi hak mereka.
Sekali lagi aku belajar dari kisah hidup seseorang, dari anak kecil berusia 9 th, sudah bisa membuatku belajar untuk lebih mensyukuri atas apa yang aku punya saat ini, dan belajar mengerti akan penderitaan orang lain, dan berbagi senyuman dengan mereka…. Subhanalloh wal hamdulillah…

Senin, 25 Oktober 2010

Makasih ya buat Teddy Bear nya... ^^



17 Oktober 2010, di malam minggu, sebelum kita pergi jalan2, tiba2 kamu kasih bingkisan dalam kantong plastik warna hitam, katanya isinya boneka yang aku pesan sejak kurang lebih 2 minggu yang lalu. Tak apalah meskipun telat yang penting dapet juga...
Boneka Teddy Bear yang dibungkus kotak kado gambar winnie the pooh,warnanya coklat, bulunya halus, sederhana dan tak terlihat mahal, itulah yang aku impikan, dapatkan suatu kenang-kenangan dari orang yang ter-special bagiku meskipun bukan di hari ulang tahunku, pilihannya sendiri dan pake jerih payahnya sendiri tentunya,tak perlu mahal yang penting ada, tak perlu mewah yang penting punya, seperti sloganku...
Selalu aku peluk di saat aku merindukanmu, saat aku menangis sedih dan bahagia saat senang, dan sebelum aku tidur tentunya. Sudah aku anggap seperti dirimu yang ke 2, mungkin lebih tepatnya replika dirimu. Hidungnya sama besar, kulitnya sama halusnya, dan sama hangatnya ketika ku peluk...
Makasih sayangku, kau selalu beri apa yang aku mau, selalu penuhi apa yang aku butuhkan, sungguh Aku Sangat Sayang Kamu... Tak tahu bagaimana mengungkapkannya, bagaimana menunjukkannya agar kau mengerti betapa dalamnya rasa ini. Aku sungguh bersyukur karena diberi kesempatan untuk menyayangimu dan merasakan kasih sayangmu meskipun aku tak tahu entah sampai kapan.
Aku selalu berdoa semoga Tuhan lah yang membalas semua ini, semua canda tawa dan kebahagiaan yang kamu beri untukku, yang tak pernah aku dapat dan rasakan dan aku bayangkan sebelumnya dalam hidupku.
Sekali lagi makasih ya buat Teddy Bearnya, dan buat senyuman yang kamu buat di hari-hariku, akan ku jaga, ku simpan dan ku kenang selalu dan selalu...

Template by:

Free Blog Templates