Senin, 16 Mei 2011

Terima kasih jika kau mengerti....

Kalau di suatu ketika aku berpenampilan sangat biasa, tak menarik dan kurang gaul, tolong mengertilah semua itu kulakukan karena aku ingin kau menerima aku apa adanya diriku, supaya kamu mencintaiku dengan tulus, dan tak akan berubah sampai kapanpun…

Kalau suatu ketika aku marah padamu karena kamu tidak sms dan mengucapkan selamat tidur padaku, mengertilah aku hanya ingin perhatian darimu, dan tak ingin menghapus hal-hal kecil diantara kita, meskipun kita telah lama bersama…

Kalau suatu ketika aku mengajakmu pergi jalan-jalan, mengertilah aku hanya ingin merasakan sejenak saja berdua bersamamu, meskipun ke tempat yang paling sederhana sekalipun…

Kalau suatu ketika aku marah padamu karena cemburu padamu, mengertilah, aku hanya tak ingin kehilangan dirimu, dan tak rela bila kau dengan wanita lain, dan karena aku sayang kamu….

Kalau suatu ketika aku berandai-andai tentang kehidupan kita jika suatu saat kita menikah, mengertilah itu semua karena aku punya mimpi denganmu, dan aku sangat berharap suatu saat akan menjadi kenyataan, meskipun aku tahu kamu bosan mendengarnya…

Kalau suatu ketika aku terus menerus memandangmu, mengertilah itu ku lakukan karena selalu ada kekhawatiran di benakku jikalau suatu saat kau bukan milikku lagi dan aku tak bisa melihatmu lagi…

Kalau suatu ketika aku bertanya “apa kamu sayang aku?” mengertilah aku hanya ingin memastikan bahwasanya perasaanmu masih sama sepeti dulu, seperti saat pertama kamu menyatakan perasaanmu padaku, dan kamu tidak membohongi perasaanmu….

Kalau suatu ketika aku ber-lebay lebay mengirimkan puisi yang hampir semuanya aku mengutip karya orang lain, mengertilah aku hanya ingin membuat senyuman kecil di wajahmu, senyuman yang termanis yang pernah kulihat…

Kalau suatu ketika aku menelponmu di tengah malam dan mengganggumu sedang asyik bermain game, mengertilah saat itu aku sangat merindukanmu dan tak bisa tidur karena
ingin sekali mendengar suaramu….

Aku pun tahu semua itu membosankan, apa yang kulakukan, apa yang aku katakan semuanya membosankan, sepertinya pernah berhasil menunjukkan rasa sayangku untukmu dengan benar. Tak perlu kamu benci aku, marah-marah, menjauhiku, dan bicara kasar padaku apalagi mempertahankanku hanya karena rasa kasihan saja. Diamku bukan karena aku hanya pasrah dengan keadaan ini, bukan juga karena aku tak perduli dengan apa yang kamu lakukan, aku hanya tak berdaya dengan segala kekuranganku, aku selalu berusaha memperbaikinya, tapi seolah kamu tak sabar menungguku yang ingin berubah manjadi lebih baik, demi kamu, semua demi kamu…. Sungguh aku tak pernah punya semangat sebesar ini sebelum aku bertemu denganmu, sebelum ku jalani hari-hariku bersamamu. aku pun tak pernah yakin apakah aku bisa membuatmu bahagia kini atau kelak, tapi andai kau tahu aku (selalu) belajar merelakanmu jikalau suatu saat kau memilih orang lain yang lebih baik dan menyayangimu lebih dari aku, dan membuatmu lebih bahagia daripada denganku. Ku akui sungguh luar biasa rasa yang Tuhan titipkan padaku untukmu, hingga terkadang tak terpikirkan bagaimana caranya memilikimu, namun selalu terpikirkan bagaimana caranya membuatmu bahagia dengan atau tanpa aku. Semoga kau mengerti, 'AKU MENCINTAIMU'....

0 komentar:

Posting Komentar

Template by:

Free Blog Templates