Senin, 30 Mei 2011

masa lalu & masa depan.

Lihatlah dalam sebuah lingkup masa depan,
di sana ada sesuatu yang tidak ada di masa lalu...
Pada masa depanku, ada banyak buah pengalaman dari masa lalu ku,
pengalaman yang aku jalani dengan bimbingan Tuhan.

Aku selalu berusaha untuk tidak takut pada gelapnya masa lalu,
jika aku tidak pernah melihat gelap, bagaimana aku bisa mensyukuri terang?

Ketika segala sesuatu tampak salah,
dan tidak ada yang mau mengulurkan tangan...
Aku selalu berpegang pada satu hal,
mimpiku harus tetap bertahan dalam harapan.

Tuhan, terima kasih...
karena saat ini aku sudah berjalan dalam pencapaian mimpiku.
Terima kasih atas cahaya yang Kau limpahkan dalam gelapnya masa lalu ku
Sehingga aku semakin mensyukuri cahaya yang Kau berikan

Sekarang, aku bersyukur atas masa lalu yang Kau berikan,
sehingga aku tahu Kau selalu di samping ku untuk menuntun langkahku.
Sekarang, aku memberi harapan besar pada masa depanku,
sesuatu yang tidak aku dapatkan di masa lalu ku.

Sabtu, 28 Mei 2011

Pacarku & rokoknya...


Adalah rokok Marlboro kesukaanya. Rokok dengan kandungan 13MG TAR, 1,0MG NIKOTIN, dia sangat setia dengan rokoknya, entah sejak kapan aku tak tahu dan tak tertarik untuk tahu tentunya. Di kantong celananya dia biasa membawa rokok kesukaanya itu, tentunya dengan sobat karib rokok, yaitu korek kayu. Pernah suatu ketika ekspresi wajahnya nampak ‘sewot’ ketika aku melarangnya untuk menghisap 1 batang rokok, karena perutnya masih kosong saja pikirku. Sejak saat itu aku tak pernah lagi komentar tentang rokoknya, daripada kami harus berdebat gara-gara rokok. Diam saja seolah-olah aku tak merasa risih dengan asapnya yang menggumpal, menempel di bajuku yang membuat bau tak sedap, dan menjadikanku perokok pasif.

Pada dasarnya aku memang terkesan ‘cemburu’ dengan rokoknya. Tak logis memang, aku pacarnya dan Marlboro cuma sekedar rokoknya, tapi bila disimak dia cenderung lebih ‘setia’ dengan rokoknya daripada denganku. Selalu gelisah bila di setiap duduknya tak ditemani rokok dan ketika bangun tidur langsung mencari rokok, apalagi setelah makan, bukan obrolan ringan yang dimulai, tapi menyalakan rokoknya segera mungkin.

Pemikiran kurang dewasa memang, membandingkan aku dengan rokok. Tapi aku merasa tak rela, rokok itu terus menemanimu, dia membuat noda di gigimu yang menurutku mengurangi manisnya senyummu, dia juga membuat tenggorokanmu sakit, hingga kamu sering batuk, dia juga mengalahkan bau parfummu yang menurutku sangat wangi, menjadikan wangimu sangit, dia juga membuatku menjahuimu ketika dia menyemburkan asapnya, dan yang terpenting dia juga memperpendek usiamu, dimana aku ingin hidup 1000 tahun lagi bersamamu.

Lalu, adilkah ini...?! dibandingkan dengan aku yang selalu menjaga, merawat dan melindungi. Tapi sayangnya pacarku lebih 'setia' dengan rokoknya padahal hanya akan membunuhnya pelan-pelan…

hanya dia dan rokoknya yang tahu.

Rabu, 25 Mei 2011


memilikimu..., mungkin hanyalah sebuah mimpi.
tapi,,,
itu adalah salah satu mimpi terbesar dalam hidupku.

Senin, 16 Mei 2011

Terima kasih jika kau mengerti....

Kalau di suatu ketika aku berpenampilan sangat biasa, tak menarik dan kurang gaul, tolong mengertilah semua itu kulakukan karena aku ingin kau menerima aku apa adanya diriku, supaya kamu mencintaiku dengan tulus, dan tak akan berubah sampai kapanpun…

Kalau suatu ketika aku marah padamu karena kamu tidak sms dan mengucapkan selamat tidur padaku, mengertilah aku hanya ingin perhatian darimu, dan tak ingin menghapus hal-hal kecil diantara kita, meskipun kita telah lama bersama…

Kalau suatu ketika aku mengajakmu pergi jalan-jalan, mengertilah aku hanya ingin merasakan sejenak saja berdua bersamamu, meskipun ke tempat yang paling sederhana sekalipun…

Kalau suatu ketika aku marah padamu karena cemburu padamu, mengertilah, aku hanya tak ingin kehilangan dirimu, dan tak rela bila kau dengan wanita lain, dan karena aku sayang kamu….

Kalau suatu ketika aku berandai-andai tentang kehidupan kita jika suatu saat kita menikah, mengertilah itu semua karena aku punya mimpi denganmu, dan aku sangat berharap suatu saat akan menjadi kenyataan, meskipun aku tahu kamu bosan mendengarnya…

Kalau suatu ketika aku terus menerus memandangmu, mengertilah itu ku lakukan karena selalu ada kekhawatiran di benakku jikalau suatu saat kau bukan milikku lagi dan aku tak bisa melihatmu lagi…

Kalau suatu ketika aku bertanya “apa kamu sayang aku?” mengertilah aku hanya ingin memastikan bahwasanya perasaanmu masih sama sepeti dulu, seperti saat pertama kamu menyatakan perasaanmu padaku, dan kamu tidak membohongi perasaanmu….

Kalau suatu ketika aku ber-lebay lebay mengirimkan puisi yang hampir semuanya aku mengutip karya orang lain, mengertilah aku hanya ingin membuat senyuman kecil di wajahmu, senyuman yang termanis yang pernah kulihat…

Kalau suatu ketika aku menelponmu di tengah malam dan mengganggumu sedang asyik bermain game, mengertilah saat itu aku sangat merindukanmu dan tak bisa tidur karena
ingin sekali mendengar suaramu….

Aku pun tahu semua itu membosankan, apa yang kulakukan, apa yang aku katakan semuanya membosankan, sepertinya pernah berhasil menunjukkan rasa sayangku untukmu dengan benar. Tak perlu kamu benci aku, marah-marah, menjauhiku, dan bicara kasar padaku apalagi mempertahankanku hanya karena rasa kasihan saja. Diamku bukan karena aku hanya pasrah dengan keadaan ini, bukan juga karena aku tak perduli dengan apa yang kamu lakukan, aku hanya tak berdaya dengan segala kekuranganku, aku selalu berusaha memperbaikinya, tapi seolah kamu tak sabar menungguku yang ingin berubah manjadi lebih baik, demi kamu, semua demi kamu…. Sungguh aku tak pernah punya semangat sebesar ini sebelum aku bertemu denganmu, sebelum ku jalani hari-hariku bersamamu. aku pun tak pernah yakin apakah aku bisa membuatmu bahagia kini atau kelak, tapi andai kau tahu aku (selalu) belajar merelakanmu jikalau suatu saat kau memilih orang lain yang lebih baik dan menyayangimu lebih dari aku, dan membuatmu lebih bahagia daripada denganku. Ku akui sungguh luar biasa rasa yang Tuhan titipkan padaku untukmu, hingga terkadang tak terpikirkan bagaimana caranya memilikimu, namun selalu terpikirkan bagaimana caranya membuatmu bahagia dengan atau tanpa aku. Semoga kau mengerti, 'AKU MENCINTAIMU'....

Template by:

Free Blog Templates